Jumat, 24 April 2009

Persiapan UN

Tanpa terasa, 3 hari lagi merupakan hari yang paling ditunggu-tunggu oleh siswa, guru dan orangtua yang menempuh pendidikan di SMP. Senin depan (27/4) jika tidak ada aral melintang pelaksanaan Ujian Nasional (UN) akan mulai berlangsung. Bagi guru dan siswa SMP kelas IX, sudah bukan barang baru lagi makhluk yang bernama "persiapan Ujian Nasional". Bahkan pada saat postingan ini saya tulis, di sekolah saya sedang dilaksanakan persiapan UN. Kegiatan yang dilakukan berupa latihan soal, kelompok belajar dan ujicoba UN. Hal itu merupakan persiapan dalam sisi kognitif. Belum lagi persiapan dalam bentuk afektif dan mental, misalnya doa bersama, spiritual building training dan sebagainya. Semuanya tidak lain adalah untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam ujian nasional.

Kadang saya berfikir apa tidak kasihan ya anak-anak melaksanakan hal hal itu? Ibarat orang makan, jika makanan yang tersedia itu-itu saja, akhirnya timbul rasa muak. Tapi sisi yang lain jika tidak dibuat agenda seperti itu, bagaimanakah hasil akhirnya ? Dilema seperti ini yang kadang-kadang muncul dalam benak saya, dan mungkin juga guru yang lain.

Mungkin ada baiknya jika persiapan UN pada tahun mendatang, tidak menghalangi siswa untuk menjadikan siswa sebagaimana mestinya siswa, yang mendapatkan pengajaran, pendidikan yang lebih humanis. Namun bagaimana caranya? Menurut saya selama ini kita terperangkap dalam Ujian Nasional Phobia, dimana UN menjadi hal yang menakutkan dan perlu dihadapi seperti menghadapi perang. Jika hal itu selalu dikonstruksikan dalam pikiran siswa dan guru maka ujung-ujungnya adalah serangkai kegiatan yang mendeskonstruksikan siswa sebagai manusia. hii.. ngeri !Kapan hal ini bisa berubah? Tanyakan pada rumput yang bergoyang....( mengutip lagu mas Ebiet).